Era globalisasi ekonomi adalah salah satu kekuatan pendorong multikulturalisme di tempat kerja. Saat ini karyawan terdiri dari orang-orang dari berbagai jenis kelamin, usia, etnis, agama, ras, dan kebangsaan. Kamu sebaiknya menyadari bahwa keragaman tersebut. Agar kantor mendapatkan manfaat dari multikultural di tempat kerja, maka para pengusaha atau atasan harus dapat mengkomunikasikan komitmen mereka untuk mengatasi tantangan dari beragam kebudayaan kerja. Pengusaha atau atasan harus terlihat bahagia dengan keragaman anggota karyawannya untuk menghindari masalah di kantor, seperti perbedaan dan permusuhan.
Setiap perusahaan sebagai tempat bertemunya orang dengan latar belakang budaya yang berbeda harus memfasilitasi orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda agar tetap bekerja secara produktif. Pihak pemimpin perusahaan dan SDM harus responsif terhadap masalah yang terjadi di tempat kerja, berikut ini contoh masalah multikultural di tempat kerja :
Hal ini sering terjadi ketika diskriminasi, berat sebelah, kurangnya rasa hormat, dan rasisme dibiarkan berkembang di tempat kerja. Sikap tidak toleran dapat menyebabkan konflik terbuka jika perusahaan tidak mengambil langkah yang benar. Maka pihak perusahaan harus tegas dengan segala jenis diskriminasi yang ada.
Masalah ini dapat muncul dengan sendirinya di tempat kerja yang di mana pemimpin atau atasan gagal mengenali tanda-tanda yang dapat memicu penghinaan dan pelecehan. Penghinaan memiliki dampak buruk pada karyawan dan nama baik perusahaan.
Baca juga : Masalah Karyawan di Kantor dan Cara Mengatasinya
Beberapa perusahaan mengabaikan kebutuhan karyawan difabel, dengan tidak memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan untuk mengakses semua fasilitas kantor. Perusahaan perlu menciptakan tempat kerja yang nyaman bagi semua karyawannya, terlepas apakah mereka difabel atau tidak.
Masalah multikulturaslime di lingkungan tempat kerja dapat di atur dan di kelola jika pemimpin dan pihak SDM mengambil langkah-langkah aktif untuk memastikan bahwa perusahaan mentoleransi perbedaan. Berikut ini beberapa cara mengelola multikultural di tempat kerja:
Perusahaan harus memasukkan kebijakan mereka terkait dengan multikulturalisme dalam buku pegangan karyawan dan peraturan perusahaan. Kebijakan tersebut harus memuat informasi tentang undang-undang non-diskriminasi, kode perilaku, kebijakan kompensasi dan tunjangan yang adil.
Karyawan harus dilatih dan diajak untuk menciptakan budaya di tempat kerja yang baik. Pelatihan sikap toleransi dapat membantu anggota karyawan untuk menghargai pandangan yang berbeda, memahami kata-kata, dan tindakan serta ucapan yang mungkin mengganggu budaya lain.
Maksudnya adalah memberikan hukuman jika ada karyawan yang melanggar peraturan perusahaan tentang multikultural yang ada di perusahaan. Agar karyawan jera dan menyadari bahwa perilaku yang tidak pantas tidak akan ditoleransi dan ditanggapi secara serius.
Baca juga : 7 Cara Manajemen Karyawan Yang Efektif
Penting untuk meninjau manfaat yang dapat dinikmati oleh perusahaan dan karyawan ketika multikulturalisme tumbuh di perusahaan, di antaranya adalah:
Jika suatu perusahaan memiliki latar belakang yang sama, maka cenderung memiliki ide dan pemikiran yang sama. Berbeda dengan perusahaan yang memiliki anggota karyawan yang berbeda budaya, maka akan menghasilkan ide dan konsep inovasi yang berbeda sehingga dapat menciptakan inovasi yang baru dan pastinya kompetitif.
Tenaga kerja yang multikultural memungkinkan anggota karyawan untuk saling menghargai perbedaan dalam orang lain karena kontribusi positif yang juga saling menghargai. Karena, ketika teman kerjamu saling terbuka dan belajar tentang perbedaan, mereka menghargai bahwa multikultural dapat memberikan yang lebih kepada rekan kerja yang lain.
Komitmen terhadap multikultural menunjukkan bahwa perusahaan menghargai keadilan dan kesetaraan. Karakter ini memiliki efek positif pada reputasi perusahaan dengan stakeholder dan konsumen.
Multikulturalisme dalam perusahaan merupakan indikasi seberapa produktif karyawannya. Menurut Forbes Global Diversity dan Inclusion Fostering Innovation menemukan bahwa 77% perusahaan menggunakan produktivitas sebagai ukuran untuk mengukur keberhasilan program multikulturalisme.
Perusahaan yang memiliki anggota karyawan yang berbeda latar belakang budayanya, maka mereka akan memposisikan diri untuk membangun hubungan dengan orang-orang dari budaya yang berbeda. Karyawan yang beragam dapat memberi saran kepada perusahaan tentang strategi terbaik yang digunakan untuk mendapatkan basis stakeholder dan konsumen baru karena mereka bisa memberikan saran mengenai budaya asli milik mereka masing-masing.
Perusahaan harus mematuhi hukum federal dan negara yang terkait yang melarang melakukan praktik diskriminatif.
Pentingnya multikulturalisme di tempat kerja tidak dapat dipandang remeh. Memiliki karyawan yang berbeda latar belakang akan meningkatkan reputasi perusahaan dan mendapat manfaat dari karyawan yang lebih bahagia dan lebih produktif.
Download E-Book dari Atenda untuk mengetahui Tren Usaha 2020
Download Baca artikel menarik lainnya dari Atenda dengan klik tulisan ini.
RECENT POSTS